Pengertian Konflik :
Konflik adalah sikap saling mempertahankan diri
sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan
berbeda, Dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi
oposisi, bukan kerjasama. Konflik tidak bisa dihindari tetapi dapat diatasi.
Untuk dapat mengatasi konflik maka seorang pemimpin perlu memiliki kreativitas
dalam mencari pemecahaan dari suatu masalah. Konflik dilatar belakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan
tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan,
adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya
akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Kemudian seorang
pemimpin perusahaan atau sebuah organisasi perlu mengetahui jenis -jenis dari
konflik tersebut. Dalam hal ini seorang pemimpin dapat menunjuk bagian
personalia dalam sebuah perusahaan untuk mengatasi segala macam konflik yang
terjadi dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu bagian personalia ini yang
akan menjadi jembatan utama dalam segala pertentangan yang terjadi. Jenis –
jenis konflik meliputi :
a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri
seseorang (person-role conflict).
b. Konflik antar
peranan (inter-role conflict), Konflik yang timbul karena seseorang harus
memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict).
c. Konflik yang timbul
karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender
conflict).
Konflik juga dapat
dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini ,
ada 5 jenis konflik , yaitu :
A. Konflik antar individu.(konflik ini terjadi
karena adanya pertentangan antar individu).
B. Konflik antar
individu dan kelompok(konflik ini terjadi karena kesalahpahaman yang melibatkan
suatu kelompoknya).
C. Konflik antar
kelompok dalam organisasi yang sama.(konflik terjadi karena tingkat persaingan
yang di dalamnya berujung pertentangan).
D. Konflik antar
organisasi(konflik terjadi karena tidak adanya kesadaran yang melibatkan banyak
pihak). Konflik dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik antara kedua
belah pihak, sehingga dapat menyelasaikan masalah yang ditimbulkan dari konflik
tersebut.
• Pengertian Etika
Bisnis :
Etika berasal dari
bahasa Yunani, yaitu Ethos yang artinya keniasaan/adat istiadat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan pengertian Etika Bisnis adalah studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkosentrasi
pada standar moral, sebagaimana diterapkan dalam kebijakan institusi dan
perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
• Hubungan antar
Konflik dengan Etika Bisnis :
Konflik terjadi karena ada pelanggaran perjanjian dua
belah pihak yang dilakukan oleh salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian
tersebut. Maka konflik adalah salah satu pelanggaran dalam etika berbisnis,
sehingga berimbas pada tidak beraturannya suatu manajemen suatu perusahaan. Adapun
hal – hal yang ditibulkan dari konflik ini misalnya adanya pemutusan kontrak
kerja, PHK karyawan, mogok kerja karyawan hal inilah yang menyebabkan penurunan
laba pada perusahaan.
CONTOH KASUS
VIVAnews - Garuda Salah Manajemen, Pilot Ancam Mogok Kebijakan itu adalah penempatan tenaga yang tidak kompeten dalam bidangnya. Jum'at, 22 Juli 2011, 10:54 WIB.
Asosiasi Pilot Garuda Indonesia mengancam mogok. Ancaman
ini dilontarkan karena maskapai tempat mereka bekerja dinilai sudah menyimpang
dari standar penerbangan nasional Indonesia.
"Missmanagement
ini berdampak sangat luas terhadap bangsa Indonesia di mata internasional terutama
dalam dunia penerbangan, khususnya keselamatan penerbangan yang ada di
Indonesia.
Dari kasus konflik manajemen atau perusahaan dengan
karyawan, ada dua diagnosis masalah. Pertama, soal komunikasi. Ada kemungkinan
pihak manajemen tak dapat mengomunikasikan perubahan dengan baik. Pada kasus
Garuda, umpamanya, manajemen menginginkan efisiensi dan kontribusi dari setiap
karyawannya, sementara karyawan melihat kedua hal ini dengan pandangan yang
berbeda. lalu Diagnosis kedua, masalah kepercayaan (trust). Ini adalah
salah satu hal yang menimbulkan konflik internal perusahaan garuda sehingga
terjadinya keinginan mogok kerja karena adanya miss comunication antara
manajemen dengan karyawan.
Etika bisnis tidak terbatas hanya megutamakan
kaidah-kaidah berbisnis yang baik saja (standar moral) dalam pengertian
transaksi jual beli produk saja. Etika juga menyangkut kaidah yang terkait
dengan hubungan manajemen dan karyawan yang baik, sehingga akan dapat membangun
suatu kekuatan dalam bisnis yang bisa membuat perusahaan maju dalam hal bisnis.
Dalam kaitannya etika bisnis dengan konflik banyak menimbulkan permasalahan
yang signifikan sehingga dapat menghambat laju kesuksesan suatu perusahaan, hal
yang paling sering ditemui dalam konflik internal perusahaan adalah konflik
antara atasan dengan karyawannya. Hal ini terjadi karena adanya diskriminasi,
kurangnya insentif, kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan karyawan. Namun
dalam prakteknya pembatasan sesuatu keputusan manajemen itu etis atau tidak
selalu menjadi konflik baru. Hal ini karena lemahnya pemahaman tentang apa itu
yang disebut etika bisnis, masalah etika, dan lingkup serta pendekatan
pemecahannya.
ANALISIS
Melihat kasus yang ada diatas dapat kita simpulkan bahwa
sejatinya konflik tidak dapat dihindarkan, hanya dapat diminimalisir dengan
cara pendekatan manajemen SDM yang baik, sehingga konflik internal yang terjadi
didalam perusahaan dapat diminimalisir. Kasus diatas juga memberi kita
penerangan tentang betapa pentingnya suatu komunikasi antara karyawan dan atasannya
sehingga tidak ada miss komunikasi yang dapat menimbulkan konflik.
Dalam etika bisnis bukan hanya bertumpu pada bisnis saja
tetapi juga pada etika dan manajeman SDM yang baik sehingga perusahaan dapat
menjalankan fungsi perusahaan sebagaimana mestinya. Perusahaan yang baik dapat
meberlakukan kebijakan – kebijakan yang sesuai dengan etos kerja karyawannya, selain
itu ukuran atau standar tentang karir sering tidak jelas. Dalam hal ini pihak
manajemen memberlakukan tindakan yang tidak adil. Mereka menetapkan nilai
sikap, gaya hubungan kepada atasan, dan loyalitas kepada atasan yang tinggi
lebih besar ketimbang nilai kinerja faktual karyawannya.
Refrensi
http://swa.co.id
http://nasional.vivanews.com/news/read/235012-garuda-salah-manajemen--pilot-ancam-mogok