CATATAN KAKI
Pengertian Catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/ bibliografi.
II. Cara Penulisan
- Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
- Catatan kaki diketik berspasi satu.
- Diberi nomor.
- Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
- Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
- Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
- Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
- Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
- Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
- Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
- Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
- Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Contoh cara penulisan catatan
kaki(footnote)
- 1 Sidi Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Penerbit Tintamas Indonesia, 1972), 100
- 2. Ibid., 150
- 3 Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12 November 1981.
- 4 Sidi Gazalba, Op.Cit., 200
- 5 Loc. Cit.
- Catatan kaki pertama, buku bersangkutan baru pertama kali dikutip, dan kutipan itu diambil di halaman 100.
- ibid. = ibidem — buku dan pengarang yang sama, artinya halaman 150 dan karya yang sama pada nomor satu. lni dilakukan bila buku pada catatan kaki pertama perlu dikutip lagi di halaman 150- nya (catatan kaki kedua).
- Jika sesudah itu karangan lain perlu dikutip, maka perlu dibuat catatan kaki selengkapnya seperti catatan kaki pertama.
- Jika kemudian buku dalam catatan kaki pertama perlu dikutip lagi, maka catatan kaki perlu dibuat seperti catatan kaki keempat.
- Op.Cit., hlm.200. artinya Opus Citatum, yakni halaman 200 dari sebuah buku/karya yang telah dikutip sebelumnya (dalam hal ini bukunya Sidi Gazaiba).
- Bila kutipan yang menyusul kemudian diambil dari karya dan halaman yang sama seperti pada kutipan terakhir (catatan kaki yang keempat), maka catatan kakinya cukup disingkat dengan Loc.Cit. (Loco Citato), artinya di kutip di tempat yang sama.
III. Tujuan Catatan Kaki (footnote)
- Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku
- Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasda dalam penulisan tersebut
- Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan yang dipergunakan dalam teks
IV. Macam-Macam Catatan Kaki
(footnote)
Macam-macam kutipan yang disertai dengan catatan
kaki yang didalamnya ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, serta
kutipan tanpa catatan kaki
- Kutipan langsung
Yaitu salinan persis dari sumbernya tanpa perubahan.
Kutipan ini terdiri dari kutipan langsung kurang dari lima baris dan
kutipan langsung terdiri atas lima baris ke atas.
- Kutipan tidak langsung
Menyadur, mengambil ide dari suatu dan
menuliskannya sendiri dengankalimat dan bahasa sendiri. Penulisan
diintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan
teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis aslinya.
Penulisan disertai data pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa
catatan kaki atau data pustaka dalam teks.Cara menyadur ada
dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan dan manfaatnya. Cara
pertama yaitu meringkas dan yang kedua adalah membuat ikhtisar
- Meringkas
Penyajian suatu karangan atau bagian karangan yang
panjang dalam bentuk yang singkat. Meringkas bertujuan untuk
mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan pemahaman
naskah asli, dan memperkuat pembuktian..
Proses meringkas sebagai berikut :
1.Bertolak dari karangan asli
2.Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkasan
3.Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian
naskah
- Membuat ikhtisar
Menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
ringkas, bertolakdari naskah asli, tapi tidak mempertahankan urutan, tidak
menyajikankeseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait
denganmasalah yang akan dipecahkan. Ikhtisar memerlukan ilustrasi
untukmenjelaskan inti persoalan. Teknik pengetikannya : spasi, huruf danmargin
sama dengan teks.
- Kutipan tanpa catatan kaki
Artikel dan makalah pendek (kurang dari
sepuluh lembar) yang tidakmenggunakan catatan kaki dapat menggunakan data
pustaka dalam teks.
Pemikiran yang mendasari penulisan demikian, antara
lain :
1.Artikel lazim dimuat di surat kabar dan majalah
popular
2.Ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi
terbatas
3.Penulis cenderung menggunakan ragam
popular, dan lain sebagainya
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis
karangan pendek,misalnya artikel disurat kabar. Data pustaka dapat
ditempatkan pada awal kutipan (saduran) dan dapat pula pada
akhir kutipan (saduran). Datapustaka yang dituliskan : pencipta ide,
penulis buku, nama buku, tahun dan halaman.
SUMBER :
http://vinaafryani.wordpress.com/2012/11/11/pengertian-catatan-kaki/