MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita  berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung.  Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak  menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan  bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan  individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu  peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan  penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan  energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk  mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah  merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan  kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang  kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan  dariNya
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau  jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan  yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi  dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis  di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai  gambar si korban.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai  kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat  dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang  menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan  bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah  positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan  baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan  sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah  kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan  sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin  akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain  :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak  terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau  tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau  berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn  dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota – kota besar
2. Anak-anak muda usia
3. Wanita
4. Orang yang tidak beragama
5. Orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab  timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai  berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun  ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat  kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha  mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau  menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi  konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya  untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak  boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan.  Manusia hams optimis, is hams berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah  telah berfinnan dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan  membah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha  merubahnya.
PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah  kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah  tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat  hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung  galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran  koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang  menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan  demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya  tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material  atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari  musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun  melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau  diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat  pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan  peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt.  Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap  antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak  kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya  seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan  sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan  anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri  yang difilmkan dengan judul “Arie Hangara”.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab  timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai  berikut :
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh  bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa  sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan  karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap  ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal  kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap  negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau  kawin, tidak punya gairah hidup.
sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf
About Fadli
Nama : Muhammad Fadli
Kelas : 1EA10
NPM : 14211809
 Home