About Fadli

Nama : Muhammad Fadli

Kelas : 1EA10

NPM : 14211809

Chat Box

Blog

penalaran



PENALARAN
Manusia pada umumnya belum menggunakan keseluruhan kapasitas otak yang dimilikinya. Manusia baru menggunakan sebagian kapasitas otaknya. Sebagai bukti bahwa potensi otak manusia belum digunakan sepenuhnya terlihat pada beberapa kejadian, pada seseorang yang terdesak sering muncul pemikiran-pemikiran yang jenius. Banyak orang yang baru menyelesaikan tugasnya pada saat mendekati tenggat waktu. Hal ini terjadi karena pada kasus tersebut maka orang itu akan menggunakan kapasitas otaknya lebih besar lagi sehingga permasalahan yang tadinya buntu bisa diselesaikan juga. Bernalar dan berpikir kreatif merupakan sebagian cara untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki otak manusia.
Pengertian penalaran menurut para ahli
Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan yang telah ditetapkan.
Fakta dan proposisi
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta dan bukti-bukti untuk menarik kesimpulan. Sehingga dapat diketahui bahwa unsur dasar penalaran adalah fakta. Suatu pemikiran bisa disebut ilmiah apabila terdapat fakta di dalamnya.
Fakta sebagai unsur dasar penalaran memiliki jumlah yang tidak terbatas. Karena itu, untuk memudahkan pemahaman perlu dibuat klasifikasi fakta. Dalam membuat klasifikasi fakta diperlukan pengetahuan mengenai fakta yang berhubungan karena klasifikasi berarti mengelompokkan fakta-fakta ke dalam suatu hubungan yang logis berdasarkan suatu sistem.
Selain fakta, proposisi juga merupakan unsur yang penting dalam penalaran. Proposisi adalah ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Dengan kata lain proposisi adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau ditolak karena kesalahannya. Contohnya sebagai berikut:
1.         Bola itu bentuknya bulat.
2.         Ibu kota Jawa Tengah adalah Bandung
Kalimat pertama merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan, kalimat kedua merupakan pernyataan yang dapat ditolak karena kesalahannya.
Proses Penalaran
Proses penalaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses penalaran induktif dan proses penalaran deduktif. Penalaran ilmiah merupakan perpaduan kedua proses itu.  
Proposisi
Proposisi adalah ekspresi herbal dari putusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subyek) yang dapat dinilai salah atau benar.

Berikut inilah Pengertian dan Contoh Proposisi
Proposisi majemuk -- pernyataan yang terdiri atas dua bagian yang dapat dinilai benar atau salah.
Proposisi majemuk dibedakan menjadi tiga :
1.      Proposisi hipotesis;
2.      Proposisi disjungtif;
3.      Proposisi konjungtif.
Dalam logika, nilai benar disimbolkan dengan angka 1, nilai salah disimbolkan dengan angka 0.Nilai logis dari suatu pernyataan tunggal misalnya p memiliki nilai logika 1 dan 0. Jika ada dua pernyataan tunggal, nilai logisnya ada 2 x 2 = 4. Misalnya: pq nilai logisnya: 1 1, 1 0, 0 1, 0 0. Jadi nilai logis dihitung 2”, dimana n berarti pernyataan tunggal. Kalau ada penyataan 3 tunggal, berarti nilai logisnya 2 x 2 x 2 = 8.



1. Proposisi Hipotesis
Pernyataan yang terdiri atas dua bagian, saling ketergantungan: satu sebagi anteseden (premis) satu sebagai konsekuen (kesimpulan)
Proposisi hipotesis ada 2 (tiga):
A.  Proposisi Hipotesis kondisional (implikasi);
B.  Proposisi Hipotesis Bikondisional (ekuivalen atau biimplikasi).
A. Proposisi Hipotesis Kondisional
Ditandai  dengan “ jika… maka …” atau “jika p maka q dan q belum tentu p”. Proposisi hipotesis kondisional bernilai salah jika nilai anteseden benar dan konsekuen salah.
B.  Proposisi Hipotesis Bikondisionala. 
Ditandai dengan “jika dan hanya jika…maka…” atau “jika p maka q dan jika q maka p”. Proposisi ini bernilai benar jika nilai kedua komponennya bernilai sama, yakni benar-benar atau salah-salah.
2.  Proposisi Disjungtif
Ditandai dengan “atau”
Proposisi disjungtif dibagi menjadi 3 macam :
1. Disjungsi eksklusif;
2. Disjungsi inklusif;
3. Disjungsi alternatif.
A.  Disjungsi Eksklusif
i.  Ditandai dengan “ atau “
ii. Dua bagian merupakan pilihan, tidak dapat menyatu dan ada kemungkinan ketiga;
iii.Proposisi ini bernilai benar kalau salah satu komponennya bernilai salah.

B.  Disjungsi  Inklusif
1.  Ditandai dengan “dan atau” salah satu atau keduanya dapat benar.
2.  Disjungsi inklusif bernilai benar jika salah satu komponennya bernilai benar.

C.  Disjungsi Alternatif
1. Ditandai dengan “atau” tetapi dua bagian itu tidak dapat menyatu dan tidak ada kemungkinan ketiga;
2. Bernilai benar jika nilai kedua komponennya bernilai berbeda, yaitu benar-salah, atau salah-benar.
 3.  Proposisi Konjungtif
1. Proposisi majemuk yang menegaskan dua predikat dihubungkan dengan subjek yang sama.
2. Ditandai dengan “… dan …”
3. Bernilai benar jika nilai kedua komponennya bernilai benar.
Inferensi dan implikasi serta wujud efidensi 
Wujud Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
Inferensi merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi  dari  fakta  yang  diketahui.  Inferensi  adalah  konklusi  logis  atau  implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar,  proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut inference  engine. Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge base  telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang cukup  akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap digunakan.
Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu arah atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran yang induktif dapat dibedakan atas bermacam-macam variasi yang akan dijelaskan lebih lanjut yaitu berupa generalisasi, hipotesis dan teori, analogi induktif, kausal, dan sebagainya.
Implikasi adalah suatu cara dimana kita menetapkan suatu masalah secara argumentatif dan menyelesaikannya secara ilmiah.




Cara menguji data :
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
a.Observasi
b.Kesaksian
c.Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
a.Konsistensi
b.Koherensi
Cara menguji otoritas
            Untuk menetapkan apakah informasi yang didapatkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh informan.oleh karena itu perlu diadakn pengujian otoritas untuk menentukan informasi yang dibutuhkan.


MUHAMMAD FADLI Design by Warung Danu © 1992